A.
Sejarah
Esensialisme
Esensialisme
muncul pada zaman renaisance dengan ciri-ciri utamanya berbeda dengan progresivisme. Progresif
mempunyai pandangan bahwa banyak hal itu
mempunyai sifat yang serba fleksibelitas, dinamika dan sifat-sifat yang sejenis
(Ramayulis, 2010: 43). Sedangkan esensialisme menganggap bahwa dasar pijak
fleksibelitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang
berubah-ubah, pelaksanaan yang kurang stabil dan tidak menentu.
Aliran ini pertama kali muncul sebagai
reaksi atas simbolisme mutlak dan dogmatism abad pertengahan. Esensialisme
didasari atas pandangan humanisme yang merupakan reaksi terhadap hidup yang mengarah kepada
keduniawian, serba ilmiah dan materialistik.