Wednesday, December 29, 2010

Teori-Teori Belajar


file: kumpulan tugas Rona Hardianto

TEORI-TEORI BELAJAR

A.    Pengertian Teori Belajar
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Teori adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mempelajari atau meneliti sesuatu dalam sesuatu proses pembelajaran. Berarti teori belajar adalah cara-cara yang digunakan untuk memahami tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.
B.      Aliran Psikologi Yang Mendasari Teori Belajar
R.S Jatmoko dan Rusda Sutadi (1990) mengemukakan beberapa aliran psikologi yang mendasari teori belajar. Masing-masing aliran mempunyai ciri-ciri tersendiri.
1.  Behaviorisme
Behaviorisme yaitu bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena semata-mata dikarenakan oleh linkungan.
Adapun ciri-ciri aliran Behaviorisme ini adalah :
a) Memerintahkan pengaruh lingkungannya
b) Mementingkan bagian-bagian daripada keseluruhannya
c) Mementingkan reaksi atau psikomotor
d) Mementingkan sebab-sebab masa lampau
e) Mengutamakan mekanisme terjadinya hasil belajar
f) Mementingkan pembentukan kebiasaan
g) Mengutamakan “trial and error”
2.  Kognitif
Tokoh aliran ini adalah Kohler, Max Wertheimes, Kurt Lewin dan Bandura, dasar teori belajar tokoh ini sama. Yaitu dalam belajar terdapat kemampuan mengenal lingkungan, sehingga lingkungan tidak otomatis mempengaruhi manusia.
Ciri-ciri aliran ini adalah :
a) Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
b) Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
c) Mementingkn peranan kognitif
d) Mementingkan kondisi waktu sekarang
e) Mementingkan pembentukan struktur kognitif
f) Mengutamakan “in right” (pengertian)
1.      Humanisme
       
Aliran ini disempurnakan oleh tokoh-tokoh seperti Carl Rogers dan Frankie.
Ciri-cirinya adalah :
a) Mementingkan manusia sebagai pribadi
b) Mementingkkan kebulatan pribadi
c) Mementingkan peranan kognnitif dan efektif
d) Mementingkan persepsi subjektif yang dimililki tiap individu
e) Mementingkan kemampuan menentukan bentuk tingkah laku sendiri
f) Mengutamakan “in singht”
2.      Psikoanalisasi
      Psikoanalisasi merupakan psikologi sebagai suatu ilmu tetapi untuk kepentingan pengobatan.
Ciri-ciri aliran ini adalah :
a)      Proses kejiwaan meliputi proses kesadaran dan ketidaksadaran
b)      Mengamati prinsip “psycie determinisme” yang berarti bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam pikiran seseorang, tidaklah secara kebetulan, melainkan karena peristiwa kejiwaan yang mendahuluinya peristiwa kejiwaan yang satu berkaitan dengan peristiwa lainnya dan menimbulkan hubungan sebab akibat.
c)       Proses-proses mental yang tidak disadari berfungsi lebih banyak dan lebih penting dalam kondisi mental, baik normal maupun up normal.
C.    Teori-teori belajar
a.       Teori Disiplin Mental
Teori belajar ini dikembangkan tanpa dilandasi eksperimen, dan ini berarti dasar orientasinya adalah filosofis atau spekulatif. Menurut rumpun psikologi ini, individu memiliki kekuatan, kemampuan atau potensi-potensi tertentu. Balajar adalah pengembangan dari kekuatan, kemempuan dan potensi-potensi tersebut.

b.      Teori Behaviorisme
     Rumpun teori ini disebut Behaviorisme karena sangat menekankan perilaku atau tingkah laku. Belajar adalah pembentukan hubungan Stimulus Respons sebanyak-banyaknya. Pembentukan hubungan Stimulus Respons dilakukan melalui ulangan-ulangan. Ada beberapa teori belajar yang termasuk pada rumpun Behavionisme ini antara lain yaitu:
1)      Teori Koneksionisme
Koneksionisme merupakan teori yang paling awal dari rumpun Berhaviorisme. Teori belajar koneksionisme dikembangkan oleh Edward L. Trhorndike (1874-1949). Menurut thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Selanjutnya dalam teori koneksionisme ini Thorndike mengemukakan hukum-hukum belajar sebagai berikut :
a)      Hukum kesiapan ( Low Of Readiness )
b)      Hukum latihan ( Low Of Eserdse )
c)      Hukum akibat ( Low Of Effect )
2)      Teori Pengkondisian ( conditioning )
 Teori pengkondisian merupakan pengembangan lebih lanjut dari teori Koneksionisme. Tokoh teori ini adalah Ivan Pavlov ( 1849-1936). Sama halnya dengan Thorndike, dia juga percaya bahwa belajar pada hewan memiliki prinsip yang sama dengan manusia. Belajar atau pembentukan perilaku perlu dibantu dengan kondisi tertentu. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan pembentukan suatu perilaku atau respons terhadap sesuatu.
3)       Teori Penguatan ( Reinforcement )
 Kalau teori pengkondisian yang diberi kondisi adalah perangsangannya, maka pada teori penguatan yang dikondisi atau diperkuat adalah responsnya.
4)      Teori Operant Conditioning
Tokoh utamanya adalah Skinner. Menurut Skinner tingkah laku bukankah sekedar Respons terhadap Stimulus, tetapi merupakan suatu tindakan yang disengaja atau Operant. Ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi sesudahnya.
c.       Teori Kognitive – Gestalt – Field
Teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan Stimulus-respons. Teori Gestalt,berkembang dijerman dengan pendirinya yang utama adalah Max Werthaimer, menurut Gestalt belajar siswa harus memahami makna hunungan anatar satu bagian dengan bagian lainnya. Belajar adalah mencari dan mendapatkan prognanz, menemukan keteraturan, keharmonisan dari sesuatu.
Teori medan atau Field, menurut teori ini individu selalu berada dalam suatu medan atau ruang hidup. Dalam medan hidup ini ada suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi untuk mencapainya selalu ada hambatan.
Jadi perbedaan pandangan antara pendekatan Behavioristik dengan Kognitif adalah sebagai berikut :
1)      Proses atau peristiwa belajar seseorang, bukan semata-mata antara ikatan Stimulus, Respons, melainkan juga melibatkan proses kognitif
2)      Dalam peristiwa belajar tertentu yang sangat terbatas ruang lingkupnya misalnya belajar meniru sopan santun dimeja makan dan bertegur sapa. Peranan ranah cipta siswa tidak begitu menonjol, meskipun sesungguhnya keputusan untuk meniru atau tidak ada pada diri orang itu sendiri.
D.    Manfaat Mempelajari Teori Belajar
Belajar itu berfungsi sebagai alat mempertahankan kehidupan manusia. Artinya dengan ilmu dan teknologi hasil kelompok belajar manusia tertindas itu juga dapat digunakan untuk membangun benteng pertahanan. Iptek juga dapat dipakai untuk membuat senjata penangkis agresi sekelompok manusia tertentu yang mungkin bernafsu serakah atau mengalami gangguan psikopat yang berat/watak merusak. Sedangkan manfaat dari mempelajari teori belajar adalah dapat menimbulkan tingkah laku organisme dengan adanya hubungan antara Stimulus (rangsangan) dengan Respond an dapat memperkuat hubungan antara Stimulus dan Respon tersebut.

0 komentar:

Post a Comment

Search This Blog